Jangan Menjudge Orang Sekarang, Karena Allah Masih Terima Berubahnya Seseorang
Manusia makhluk sosial yang terkadang sering sekali menjadi lupa karena terlalu sibuk memikirkan status sosialnya. Entah karena teman dilingkungan yang memang sosialita, atau memang karena jabatan yang dapat memperlihatkan kesuksesan seseorang dan menjadikan seseorang lebih dihormati serta disegani oleh masyarakat lainnya. Sehingga terkadang merasa lebih baik muncul dari seseorang yang memiliki jabatan dan memiliki sebuah kekuasaan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Bersamaan dengan adanya rasa yang merasa lebih baik tersebut, jadilah juga rasa bahwa yang lain tidak ada apa-apanya, tidak penting dan lain sebagainya. Na’udzubillah.. Jika ada pemimpin yang demikian, lebih baik jangan sesekali mendukungnya, namun bila berani menasihatinya sungguh alangkah indahnya.
Bukan hanya jabatan yang merasa tinggi saja yang dapat mendatangkan sebuah hal yang menggambarkan diri lebih baik, lebih ini dan itu. Akan tetapi, masih banyak perkara lainnya yang dapat mendatangkan rasa bangga hati dan lebih baik. Seperti ibadah yang lebih rajin dari orang-orang, atau karena sekarang berjilbab syar’I dan dia tidak, dan masih banyak lagi perkara lainnya yang mendatangkan kebanggaan pada diri sendiri. Namun, bukankah hal buruk dan baik bisa datang kapan saja? Bukankah Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga bisa membolak-balikkan hati manusia? Siapa tahu, orang yang tadinya kita judge tidak dapat beribadah melampaui ibadah kita yang rajin, ternyata dia lebih rajin. Namun, dia lebih dapat merahasiakan ibadahnya tersebut ketimbang dosa-dosanya.
Klik Paket Haji ONH Plus tuk dapatkan kesempatan berangkat haji cepat di tahun ini!
Siapa tahu juga orang yang kini tidak berjilbab syar’I, ternyata esok lusa dia berubah menjadi orang yang sangat anggun pakaiannya serta cantik parasnya karena telah memakai gamis panjang dan longgar disertai dengan hijab syar’I dan ketika itu juga, seseorang bukan hanya dalam berpakaiannya saja, namun secara akhlak pun dapat berubah juga menjadi lebih baik. Jadi, jangan terlena dengan keberuntungan yang sekarang. Jangan terlena dengan sifat kita yang sekarang. Karena yang tadinya tidak baik, Allah Subhanahu Wa Ta’ala, masih dapat menerima taubatnya seseorang yang masih dalam keadaan bernyawa seperti dalam sebuah Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang memiliki arti : “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “sesungguhnya aku bertaubat sekarang.” (An-Nisaa’: 18).
Lalu Apakah Tugas Manusia Kepada Manusia Lainnya?
Pastilah manusia bertugas untuk menebar kebaikan kepada manusia lainnya bukan untuk membicarakan keburukan dan bukan pula untuk menjudge seseorang bahwa orang tersebut tidak baik. Entah itu yang dikenal dan menjadi teman dekat, keluarga, kerabat lainnya, ataukah yang jauh dan ketika kita melihatnya dari kejauhan dia berbuat keburukan, kita dapat menasihati kebaikan padanya tanpa diketahui oleh orang lain. Bukankah Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencintai orang yang berbuat kebaikan? Seperti dalam Al Qur’an yang artinya : “Sungguh, Allah Mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Baqarah 195). Jadi berbuat baik saja dimuka bumi ini. Jangan repot-repot menilai seseorang karena keburukan yang sekarang dia lakukan. Karena tidak ada gunanya. Kita berusaha men-neraka-kan orang tapi nyatanya di kehidupan yang kekal abadi disana malah kita yang di nerakakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Na’udzubillah.. Jangan ada rasa lebih baik dari yang lain, lebih baik ada rasa tuk bagikan ilmu yang sudah dimiliki kemudian tetap istiqomah dalam beribadah. Nah sekitar 27 hari lagi sudah mulai datangnya bulan Suci Ramadhan 1439 H yuk sempurnakan ibadah tuk meraih ridho-Nya dengan ikut Paket Umroh Ramadhan tahun ini.
Semoga kita semua dimasukkan ke dalam golongan orang baik. Aamiin Yaa Robbal’alamiin..
